Senin, 11 November 2013

Perintis Sosiologi


Beliau adalah pencetus sekaligus penggagas ilmu sosiologi. Comte dilahirkan pada tahun 1798 di Prancis, tidak hanya itu, ia juga meluncurkan sebuah buku yang terkenal tentang sosiologi yang berjudul “Positiv Philosofi” yang diterbitkan pada tahun 1838, didalamnya bukunya ia mengatakan sosiologi berasal dari kata, “socios= Latin artinya kawan, dan logos= Yunani artinya kata berbicara”.[1]
Benar adanya sosiologi berbicara mengenai adanya masyarakat, tidak terlepas dari lingkungan oleh inilah Comte dikatakan sebagai bapak sosiologi. Sosiolgi harus berdasarkan observasi dan klasifikasi yang sistematis dan bukan pada kekuasaan dan spekulasi.
Sejak awal masehi hingga abad 19, Eropa dapat dikatakan menjadi pusat tumbuhnya peradaban dunia, para ilmuwan ketika itu mulai menyadari perlunya secara khusus mempelajari kondisi dan perubahan sosial. ePara ilmuwan itu kemudian berupaya membangun suatu teori sosial berdasarkan ciri-ciri hakiki masyarakat pada tiap tahap peradaban manusia.
Dalam buku itu, Comte menyebutkan ada tiga tahap perkembangan intelektual, yang masing-masing merupakan perkembangan dari tahap sebelumya.
Tiga tahapan itu adalah :
1.    Tahap teologis; adalah tingkat pemikiran manusia bahwa semua benda di dunia mempunyai jiwa dan itu disebabkan oleh suatu kekuatan yang berada di atas manusia.
2.    Tahap metafisis; pada tahap ini manusia menganggap bahwa didalam setiap gejala terdapat kekuatan-kekuatan atau inti tertentu yang pada akhirnya akan dapat diungkapkan. Oleh karena adanya kepercayaan bahwa setiap cita-cita terkait pada suatu realitas tertentu dan tidak ada usaha untuk menemukan hukum-hukum alam yang seragam.
3.    Tahap positif; adalah tahap dimana manusia mulai berpikir secara ilmiah.
Comte kemudian membedakan antara sosiologi statis dan sosiologi dinamis. Sosiologi statis memusatkan perhatian pada hukum-hukum statis yang menjadi dasar adanya masyarakat. Sosiologi dinamis memusatkan perhatian tentang perkembangan masyarakat dalam arti pembangunan.oe
Rintisan Comte tersebut disambut hangat oleh masyarakat luas, tampak dari tampilnya sejumlah ilmuwan besar di bidang sosiologi. Mereka antara lain Herbert Spencer, Karl Marx, Emile Durkheim, Ferdinand Tönnies, Georg Simmel, Max Weber, dan Pitirim Sorokin (semuanya berasal dari Eropa). Masing-masing berjasa besar menyumbangkan beragam pendekatan mempelajari masyarakat yang amat berguna untuk perkembangan Sosiologi.
2.  Karl Mark
       Karl Mark adalah seorang legendaris dari tokoh sosial. Ia adalah pengaruh yang mendalam dan menembus dalam kehidupan abad ke-20, pemikirannya mempengaruhi jutaan manusia, memberi pengaruh pada aspek masyarakat modern, sejarah sosiologi, ekonomi, filsafat, dan seni.
Karl Mark lahir pada tahun 1818, seorang keturunan Yahudi lahir di Jerman Rinlend Tirler. Pemikirannya banyak dipengaruhi oleh lingkungan dan latarbelakang pertumbuhannya, Mark mengarang sebuah buku yang terkenal dengan judul “The Capital” (buku yang diterbitkan di Jerman ini menyebar kepelosok atau penjuru Negara dengan inti penentang terhadap kapitalis) “kapitalisme membawa kehancuran terhadap dirinya sendiri, menurut Mark pada tubuh kapitalisme ada kelemahan sehingga akan menghancurkan kapitalisme itu sendiri”. Misi Mark yakni menolak absolutisme yang mengajarkan starta berdasarkan uang, begitu juga perjuangannya melawan kaum proteriat. Modal produksi dalam kehidupan material menetukan karakter umum proses sosial, politik, spiritual, dan bukan atas kesadaran manusia yang menetukan existensinya, tetapi sebaliknya existensi sosialnya yang menerapkan kesadaran mereka.
Mark mengutarakan gagasannya yang lebih terkenal dengan dialektika. Mereka secara aktif membuat sesuatu meskipun tidak dalam sistem produksi yang tidak mereka awasi yang mengexploitasi kemampuan mereka untuk bekerja yang membuat mereka bersama satu dengan yang lainnya.
3.  Emile Durkheim
Emile Durkheim adalah seorang tokoh sosial  penyempurna sosiologi setelah Comte, perumpamaan Comte dan Durkheim adalah sebuah bangunan yang kokoh dengan ilmu seosial ketika Comte mendirikan pondasi, Durkheim lah yang mendirikan bangunan itu. Tanpa adanya mereka apalah artinya sosial di kalangan ilmu pengetahuan. Beliau yang memenuhi persyaratan yang diajukan oleh para tokoh ilmu matematis hingga memenuhi kriteria sains sosisal.
Karyanya yang terkenal hingga mengantar ilmu pengetahuan ialah “Rulles of Sociologi Method”. Sulit ketika fakta sudah berbicara, ketika Comte memperjuangkan sosiologi sebagai ilmu pengetahuan banyak persyaratan yang harus dipenuhi, ketika Durkheim mencetuskan “Rulles Of Sociologi Method” inilah pembantahan-pembantahan bahwa sosial adalah bukan dari ilmu pengetahuan dapat terbantahkan.
4.  Max Weber
Max Weber dilahirkan di Erfurt dan keluarganya pindah ke Berlin saat usianya masih sangat muda. Weber belajar dengan berbagai subjek, mencakup hukum, ekonomi, sejarah agama, dan filsafat.[2]
Weber merupakan seorang ilmuwan yang sangat produktif. Salah satu bukunya yang terkenal adalah “The Protestan Ethic and The Spirit of Capitalism”. Dalam bukunya mengemukakan tesisnya yang terkenal mengenai keterkaitan antara Etika Protestan dengan munculnya Kapitalisme di Eropa Barat.



[1] Pengantar Sosiologi Dasar. Hal. 1
[2] Yusran Razak, Sosiologi Sebuah Pengantar. Jakarta. Laboratorium Sosiologi Agama.2008.hal.7

Tidak ada komentar:

Penyimpangan Sosial

Penyimpangan Individu : Penyimpangan yang dilakukan oleh seorang individu dengan melakukan tindakan-tindakan yang menyimpang dari norma-n...