Beliau adalah pencetus sekaligus penggagas ilmu sosiologi. Comte dilahirkan
pada tahun 1798 di Prancis, tidak hanya itu, ia juga meluncurkan sebuah buku
yang terkenal tentang sosiologi yang berjudul “Positiv Philosofi” yang
diterbitkan pada tahun 1838, didalamnya bukunya ia mengatakan sosiologi berasal
dari kata, “socios= Latin artinya kawan, dan logos= Yunani artinya kata berbicara”.[1]
Benar adanya sosiologi berbicara mengenai adanya masyarakat, tidak terlepas
dari lingkungan oleh inilah Comte dikatakan sebagai bapak sosiologi. Sosiolgi
harus berdasarkan observasi dan klasifikasi yang sistematis dan bukan pada
kekuasaan dan spekulasi.
Sejak awal masehi hingga abad 19, Eropa dapat dikatakan menjadi pusat
tumbuhnya peradaban dunia, para ilmuwan
ketika itu mulai menyadari perlunya secara khusus mempelajari kondisi dan
perubahan sosial. ePara
ilmuwan itu kemudian berupaya membangun suatu teori sosial berdasarkan
ciri-ciri hakiki masyarakat
pada tiap tahap peradaban
manusia.
Dalam buku itu, Comte menyebutkan ada tiga tahap perkembangan intelektual,
yang masing-masing merupakan perkembangan dari tahap sebelumya.
Tiga tahapan itu adalah :
1.
Tahap teologis; adalah tingkat pemikiran manusia bahwa
semua benda di dunia mempunyai jiwa dan itu disebabkan oleh suatu kekuatan yang
berada di atas manusia.
2.
Tahap metafisis; pada tahap ini manusia menganggap bahwa
didalam setiap gejala terdapat kekuatan-kekuatan atau inti tertentu yang pada akhirnya
akan dapat diungkapkan. Oleh karena adanya kepercayaan bahwa setiap cita-cita
terkait pada suatu realitas tertentu dan tidak ada usaha untuk menemukan
hukum-hukum alam yang seragam.
3.
Tahap positif; adalah tahap dimana manusia mulai berpikir
secara ilmiah.
Comte kemudian membedakan antara sosiologi statis dan sosiologi dinamis.
Sosiologi statis memusatkan perhatian pada hukum-hukum statis yang menjadi
dasar adanya masyarakat.
Sosiologi dinamis memusatkan perhatian tentang perkembangan masyarakat dalam
arti pembangunan.oe
Rintisan Comte tersebut disambut hangat oleh masyarakat luas, tampak dari
tampilnya sejumlah ilmuwan besar di bidang sosiologi. Mereka antara lain Herbert Spencer, Karl Marx, Emile Durkheim, Ferdinand Tönnies, Georg Simmel, Max Weber, dan
Pitirim Sorokin (semuanya berasal dari
Eropa). Masing-masing berjasa besar menyumbangkan beragam pendekatan
mempelajari masyarakat yang amat berguna untuk perkembangan Sosiologi.
2. Karl
Mark
Karl Mark adalah seorang legendaris dari
tokoh sosial. Ia adalah pengaruh yang mendalam dan menembus dalam kehidupan
abad ke-20, pemikirannya mempengaruhi jutaan manusia, memberi pengaruh pada
aspek masyarakat modern, sejarah sosiologi, ekonomi, filsafat, dan seni.
Karl Mark lahir pada tahun 1818, seorang keturunan Yahudi lahir di Jerman
Rinlend Tirler. Pemikirannya banyak dipengaruhi oleh lingkungan dan
latarbelakang pertumbuhannya, Mark mengarang sebuah buku yang terkenal dengan
judul “The Capital” (buku yang diterbitkan di Jerman ini menyebar kepelosok
atau penjuru Negara dengan inti penentang terhadap kapitalis) “kapitalisme
membawa kehancuran terhadap dirinya sendiri, menurut Mark pada tubuh
kapitalisme ada kelemahan sehingga akan menghancurkan kapitalisme itu sendiri”.
Misi Mark yakni menolak absolutisme yang mengajarkan starta berdasarkan uang,
begitu juga perjuangannya melawan kaum proteriat. Modal produksi dalam
kehidupan material menetukan karakter umum proses sosial, politik, spiritual,
dan bukan atas kesadaran manusia yang menetukan existensinya, tetapi sebaliknya
existensi sosialnya yang menerapkan kesadaran mereka.
Mark mengutarakan gagasannya yang lebih terkenal dengan dialektika. Mereka
secara aktif membuat sesuatu meskipun tidak dalam sistem produksi yang tidak
mereka awasi yang mengexploitasi kemampuan mereka untuk bekerja yang membuat
mereka bersama satu dengan yang lainnya.
3. Emile
Durkheim
Emile Durkheim adalah seorang tokoh sosial
penyempurna sosiologi setelah Comte, perumpamaan Comte dan Durkheim
adalah sebuah bangunan yang kokoh dengan ilmu seosial ketika Comte mendirikan
pondasi, Durkheim lah yang mendirikan bangunan itu. Tanpa adanya mereka apalah
artinya sosial di kalangan ilmu pengetahuan. Beliau yang memenuhi persyaratan
yang diajukan oleh para tokoh ilmu matematis hingga memenuhi kriteria sains
sosisal.
Karyanya yang terkenal hingga mengantar ilmu pengetahuan ialah “Rulles of
Sociologi Method”. Sulit ketika fakta sudah berbicara, ketika Comte
memperjuangkan sosiologi sebagai ilmu pengetahuan banyak persyaratan yang harus
dipenuhi, ketika Durkheim mencetuskan “Rulles Of Sociologi Method” inilah
pembantahan-pembantahan bahwa sosial adalah bukan dari ilmu pengetahuan dapat
terbantahkan.
4. Max
Weber
Max Weber dilahirkan di Erfurt dan keluarganya pindah ke
Berlin saat usianya masih sangat muda. Weber belajar dengan berbagai subjek,
mencakup hukum, ekonomi, sejarah agama, dan filsafat.[2]
Weber merupakan seorang ilmuwan yang sangat produktif.
Salah satu bukunya yang terkenal adalah “The Protestan Ethic and The Spirit of
Capitalism”. Dalam bukunya mengemukakan tesisnya yang terkenal mengenai
keterkaitan antara Etika Protestan dengan munculnya Kapitalisme di Eropa Barat.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar