Waktu yang
tak pernah berhenti mengiringi masyarakat menuju era yang lebih modern.
perkembangan tersebut tak lepas dari keingintahuan manusia tentang sesuatu
apapun guna mencapai kebutuhannya. Keingintahuan yang tak terbatas, kecukupan
yang tak pernah selesai, waktu yang tak pernah habis merupakan faktor dalam
pengembangan era yang lebih modern. Jika kita lihat pada kondisi Indonesia yang
dahulu kita kenal dengan sebutan Nusantara pada zaman kerajaan-kerajaan dan
pada masa kolonial dikenal dengan Hindia Belanda. Penamaan itupun merupakan
salah satu bukti kongkret bahwa waktu selalu mengiringi kehidupan manusia.
Dalam
beberapa dekade terakhir, sudah semakin terlihat bahwa manusia sudah bisa
menciptakan manusia yang memiliki kemampuan tinggi dan fisik yang kuat, namun
memiliki banyak keterbatasan dalam melaksanakan kegiatan manusia,
yaitu manusia baterai. Beberapa manusia lain menciptakan dan yang lain
membuntuti para penciptanya. sehingga manusia dapat dimudahkan dengan
keberadaan hasil dari ciptaannya sendiri. Kebutuhan manusia adalah pokok
penting dan tak bisa dinomor duakan dengan yang lain. Instan adalah slogan dari
era manusia baterai.
Namun, yang
perlu diperhatikan dalam era ini adalah bahwa manusia sekarang tidaklah
manusiawi. Diperparah dengan semakin minim manusia bersosialisasi dengan
lingkungan dan masyarakat. "yang dekat semakin jauh, dan yang jauh bisa
dekat dan tak terlihat" mungkin kata-kata ini yang dapat mewakili
kehidupan manusia. Teknologi adalah penyebab utama manusia tidaklah menjadi manusiawi
yaitu penyalahgunaan dalam pemanfaatan teknologi. Penggunaan teknologi yang
kurang tepat dapat merusak peran manusia dalam menjalankan aktifitasnya.
Seperti kesadaran keberadaan orang disekitarnya sering kali dihiraukan dan
didahulukan yang jauh dan tak terlihat. Maka jelas, yang instan tidaklah selalu
menguntungkan. Namun yang sulit terkadang menguntungkan. Selain itu,
Manusia semakin individualis dan tak berbudaya. Tentu semakin jelas, bahwa
manusia semakin mirip dengan hasil ciptaanya sendiri.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar